Beranda | Artikel
Menghadapi Berita Yang Belum Diprediksi
Rabu, 9 Februari 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Menghadapi Berita Yang Belum Diprediksi adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Al-Adabul Mufrad. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. pada Senin, 8 Jumadal Awwal 1443 H / 13 Desember 2021 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Menghadapi Berita Yang Belum Diprediksi

Kita sampai bab ويَأْتِيْـكَ بِالأَخْبَـارِ مَنْ لَمْ تُـزَوِّدِ (Bab tentang akan datang kepadamu informasi-informasi yang engkau belum punya persiapan untuk menghadapinya). Ada saat-saat kita mendapatkan berita duka tidak kita bayangkan. Orang yang kita cintai, yang kita tadi pagi masih sarapan bersamanya, tahu-tahu sore hari kita mendapat berita orang itu meninggal mungkin karena tabrakan.

Apa sikap seorang muslim menghadapi hal ini? Maka dia harus benar-benar mempersiapkan diri, karena badai itu akan datang. Allah Jalla Jalaluhu mengatakan:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Kami benar-benar akan memberikan ujian kepada kalian sedikit rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, meninggalnya orang-orang yang dicintai, berkurangnya buah-buahan. Dan berikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah[2]: 155)

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

“Tatkala mereka tertimpa musibah, mereka mengatakan: ‘Kami adalah milik Allah dan kami akan kembali kepada Allah.`” (QS. Al-Baqarah[2]: 156)

Orang yang bersabar yang tatkala terkena musibah dia menguatkan hatinya, dia menyandarkan kepada Sang Pencipta, dia yakin akan kembali kepada Allah, maka orang ini akan mendapatkan shalawat (pujian, berkah, keselamatan) dari Allah, dan mereka adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk.

Ada orang-orang yang tidak siap, tidak ada tanda-tandanya, itulah kehidupan.

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا

“Tidak ada yang tahu besok apa yang akan terjadi.” (QS. Luqman[31]: 34)

Imam Bukhari menyebutkan sebuah hadits. Dari Ikrimah, dia berkata:

سَأَلْتُ عائشةَ رضيَ اللهُ عَنْها هل سَمِعْتِ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ يَتَمَثَّلُ شِعْرًا قطُّ

“Aku bertanya kepada ‘Aisyah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anha apakah engkau pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melantunkan bait syi’ir sesekali?”

Kita tahu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bukan penyair, beliau tidak membuat dan tidak menyampaikan syair-syair.

فقالتْ أَحْيانًا إذا دخلَ بَيْتَهُ يقولُ ويأتيكَ بِالأَخْبارِ مَنْ لمْ تُزَوِّدِ

Kata ‘Aisyah berkata: ‘Iya kadangkala. Kalau beliau masuk ke dalam rumah, beliau berkata: ‘Akan datang kepadamu berita-berita yang engkau belum diberi bekal untuk menerimanya’.

Subhanallah.. Bait syair ini adalah potongan syair Abdullah bin Rawahah, sahabat Nabi Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu.

Bait syair sebelum ini menyebutkan: “Hari-hari akan menampakkan bagimu apa yang engkau tidak mengetahui sebelumnya.” Ada perkara-perkara yang kita tidak mengetahui sebelumnya ternyata tahu-tahu itu terjadi. Karena memang manusia tidak punya ilmu tentang yang ghaib, tentang apa yang akan terjadi esok hari. Makanya hari ini adalah hari kita, sedangkan hari esok belum tentu milik kita.

Maka seorang mukmin harus siap mendapatkan informasi yang dia belum punya kesiapan menerimanya. Tapi dia bersabar dan menyerahkannya kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak pembahasan yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51381-menghadapi-berita-yang-belum-diprediksi/